MotoGP, Sportrik Media - Pedro Acosta mengungkapkan kekecewaannya setelah gagal finis di MotoGP San Marino 2025 akibat masalah rantai pada motor Red Bull KTM Factory Racing. Meski demikian, pembalap asal Murcia ini tetap menyoroti kemajuan signifikan yang ia capai selama akhir pekan di Sirkuit Misano, sembari menatap seri berikutnya di Jepang dengan optimisme.
Performa Kuat di Tengah Tantangan
Acosta memulai balapan dengan start yang ia sebut sebagai salah satu yang terbaik dalam kariernya. “Motornya terasa sangat baik. Saya rasa ini salah satu start terbaik yang pernah saya alami,” ujarnya kepada kontributor Sportrik, Manuel Pecino. Pada lap-lap awal, ia berhasil menyalip Fabio Quartararo dan mendekati barisan depan yang diisi Marc Marquez, Marco Bezzecchi, dan Alex Marquez. Dengan kecepatan kompetitif, Acosta merasa peluang untuk finis di posisi empat besar atau bahkan mendekati podium sangat terbuka.
Namun, harapan tersebut pupus pada lap ketujuh ketika rantai motornya terlepas, masalah teknis yang sebelumnya juga dialami rekan setimnya, Brad Binder. “Seharusnya tidak terjadi. Kalau rantai mengenai seseorang, sakitnya luar biasa,” katanya, menyoroti risiko keselamatan dari insiden tersebut. Kekecewaan ini terasa lebih berat karena Acosta sedang dalam performa puncak, setelah bangkit dari akhir pekan yang sulit pada hari Jumat.
Refleksi dan Fokus pada Kemajuan
Meski frustrasi, Acosta berusaha melihat sisi positif. Ia menekankan bahwa timnya adalah satu-satunya dari kubu KTM yang mampu menunjukkan daya saing di Misano. “Kami tertinggal pada hari Jumat, tetapi kami berhasil bangkit dan benar-benar kompetitif,” ungkapnya. Kecepatan motor yang baik, terutama saat mengerem dan menikung, membuatnya mampu bersaing dengan pembalap papan atas, meskipun ia mengakui tantangan saat melawan motor Yamaha yang lebih lambat di trek lurus.
Acosta juga mencermati pentingnya keandalan mekanis. “Hal-hal ini perlu ditingkatkan pada motor. Ini olahraga mekanis, tetapi seharusnya tidak terjadi,” tegasnya. Ia menyoroti bahwa insiden serupa pernah terjadi pada Binder, menandakan adanya isu yang perlu segera ditangani oleh tim.
Optimisme Menuju Jepang
Menatap seri berikutnya di Jepang, Acosta tetap optimis. “Kondisi kami lebih baik daripada saat tiba di Jepang tahun lalu,” katanya. Dengan performa konsisten di posisi lima besar dalam beberapa balapan terakhir, ia yakin dapat terus memperkecil jarak dengan pembalap terdepan. “Kami harus melupakan ini dan fokus untuk besok,” tambahnya, menunjukkan mentalitas kuat untuk bangkit dari kekecewaan. Faktor cuaca yang tak menentu di Jepang menjadi tantangan tambahan, tetapi Acosta percaya diri dengan perkembangan timnya.
Kegagalan finis di Misano menjadi pukulan bagi Acosta, terutama karena ia sedang dalam jalur untuk meraih hasil besar. Namun, kemajuan yang ditunjukkan selama akhir pekan menegaskan potensinya sebagai salah satu pembalap muda terbaik di MotoGP. Dengan fokus pada peningkatan keandalan motor dan pengalaman yang terus bertambah, Acosta siap untuk kembali bersaing di seri-seri mendatang, termasuk di Jepang. Keberhasilannya bangkit dari tantangan di Misano menjadi modal berharga untuk sisa musim 2025.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 512 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 330 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 229 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 188 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.