MotoGP, Sportrik Media - Jorge Martin menghadapi tantangan di MotoGP San Marino 2025 akibat masalah teknis pada lap pengecekan, yang memaksanya start dari pit lane dan menerima dua penalti long lap. Pembalap Aprilia Racing ini finis di posisi ke-13, namun tetap optimis bisa meraih posisi enam besar tanpa kendala tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa setelan motornya berbeda dengan rekan setim Marco Bezzecchi, dan kini fokus mencari konfigurasi RS-GP yang sesuai untuk gaya balapnya.
Masalah Teknis Mengganggu Performa
Martin mengalami masalah teknis pada lap pengecekan sebelum balapan, yang memaksanya memulai warm-up lap dari pit lane. Akibatnya, ia menerima dua penalti long lap, yang berdampak besar pada hasil balapan. “Kami perlu memahami apa yang terjadi,” ujar Martin kepada MotoGP.com tentang masalah tersebut. Meski finis di posisi ke-13, ia merasa peluang untuk finis di posisi lima atau enam besar sangat mungkin tanpa masalah awal tersebut. “Itu adalah kesempatan bagus untuk meraih posisi enam atau lima besar – itu target saya,” tambahnya.
Meski menghadapi kendala, Martin melihat sisi positif dari balapan ini. “Setiap hari saya merasa lebih baik dengan motor. Hari ini adalah kesempatan bagus untuk memahami di mana harus meningkat karena saya banyak balapan sendiri selama beberapa lap,” katanya. Ia menyoroti pentingnya memahami kekurangan motornya, terutama saat membandingkan performanya dengan Bezzecchi, yang finis kedua setelah memenangkan Sprint dan meraih pole position.
Perbedaan Setelan dengan Bezzecchi
Martin mengakui bahwa setelan motornya berbeda dengan yang digunakan Bezzecchi, yang tampil dominan di Misano. “Dibandingkan dengan Marco, kami punya motor berbeda. Pastinya, motornya cocok untuk dia, saya perlu membuat motor yang cocok untuk saya,” jelasnya. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Martin masih dalam proses adaptasi dengan Aprilia RS-GP, mencari konfigurasi yang mendukung gaya balapnya. “Kami sedang berusaha menuju ke sana,” tambahnya, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan performa bersama tim.
Bezzecchi, yang didukung oleh VR46 Academy, menunjukkan bahwa motor Aprilia memiliki potensi besar, tetapi Martin membutuhkan pendekatan berbeda untuk memaksimalkan hasil. Proses ini menjadi fokus utama menjelang tes resmi di Misano.
Tes Misano: Kesempatan untuk Berkembang
Tes resmi pada hari Senin setelah balapan menjadi momen penting bagi Martin. “Saya sangat senang karena besok kami punya tes, itu sangat penting,” ujar pembalap Aprilia Racing ini. Tes ini menjadi tes resmi pertamanya di musim 2025, setelah hanya menyelesaikan 13 lap di tes Sepang sebelum mengalami kecelakaan. “Ini akan menjadi tes resmi pertama saya di musim ini dengan motor MotoGP. Ini akan membantu saya berkembang dan membuat langkah maju,” tambahnya.
Tes ini memberikan kesempatan bagi Martin untuk bereksperimen dengan setelan motor, mencari solusi untuk meningkatkan kenyamanan dan kecepatan. Dengan fokus pada pengembangan motor yang sesuai dengan gaya balapnya, Martin berharap dapat menutup musim 2025 dengan hasil yang lebih kompetitif, terutama di seri mendatang seperti Jepang.
Meskipun dihambat masalah teknis dan penalti di MotoGP San Marino 2025, Jorge Martin tetap optimis dengan kemajuan adaptasinya bersama Aprilia. Dengan memanfaatkan tes Misano untuk menyempurnakan setelan motor, ia bertekad menemukan konfigurasi yang mendukung gaya balapnya, berbeda dari setelan sukses Bezzecchi. Performa konsisten dan kerja sama dengan tim akan menjadi kunci untuk meraih hasil lebih baik di sisa musim, memperkuat posisinya sebagai pembalap papan atas di MotoGP.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 512 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 330 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 229 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 188 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.