Horner Tinggalkan Red Bull dengan Emosi Setelah 20 Tahun

© XPBimages

© XPBimages

Christian Horner secara resmi berpisah dengan Red Bull Racing setelah 20 tahun memimpin sebagai Team Principal dan CEO. Pengumuman mengejutkan ini mengakhiri era gemilang Horner yang membawa tim meraih delapan gelar juara dunia pembalap dan enam gelar konstruktor. Oleh karena itu, SPORTRIK menggali pernyataan emosional Horner dan konteks di balik kepergiannya berdasarkan sumber terpercaya.


Pada 9 Juli 2025, Red Bull mengonfirmasi bahwa Horner telah dilepas dari tugas operasionalnya dengan efek segera. Dalam pernyataan di media sosial, Horner menyampaikan rasa terima kasihnya dengan penuh emosi. “Setelah perjalanan luar biasa selama 20 tahun, dengan berat hati saya mengucapkan selamat tinggal kepada tim yang sangat saya cintai,” tulis Horner.


Ia menekankan bahwa staf di markas Milton Keynes adalah inti dari kesuksesan tim. Sementara itu, dalam pidato perpisahan di hadapan staf Red Bull, Horner dilaporkan meneteskan air mata, menyebut keputusan ini sebagai “kejutan” baginya. Akibatnya, momen ini menjadi sorotan besar di dunia Formula 1.


Horner juga memuji rival-rivalnya, seperti Ferrari dan McLaren, yang mendorong Red Bull mencapai prestasi luar biasa, termasuk 124 kemenangan Grand Prix dan 287 podium. Dengan demikian, ia menegaskan bahwa persaingan telah membuat setiap kemenangan terasa lebih manis.


Keputusan Red Bull untuk memisahkan diri dari Horner datang di tengah musim 2025 yang menantang. Meski demikian, tim hanya meraih dua kemenangan musim ini, tertinggal 300 poin dari McLaren di klasemen konstruktor. Selain itu, spekulasi tentang masa depan Max Verstappen, yang dikaitkan dengan Mercedes, turut memanaskan situasi.


Oleh karena itu, ketegangan internal, termasuk kepergian figur kunci seperti Adrian Newey dan Jonathan Wheatley, diduga mempercepat keputusan ini. Meskipun Horner dibersihkan dari tuduhan perilaku tidak pantas pada 2024, isu tersebut diy personally affected the team’s dynamics.


Sementara itu, Laurent Mekies, mantan Team Principal Racing Bulls, ditunjuk sebagai pengganti Horner. Mekies, dengan pengalaman di Ferrari dan FIA, diharapkan membawa stabilitas baru. Akibatnya, transisi ini menjadi sorotan utama menjelang Grand Prix Belgia pada 25-27 Juli.


Kepergian Horner memicu beragam reaksi. Verstappen, yang memenangkan empat gelar juara dunia di bawah Horner, menyampaikan rasa terima kasih melalui media sosial, menyebut kolaborasi mereka penuh dengan “kenangan tak terlupakan.”


Di sisi lain, manajer Verstappen, Raymond Vermeulen, menyatakan bahwa tim fokus mencari performa lebih baik, menunjukkan pendekatan pragmatis terhadap perubahan ini. Dengan demikian, penggemar di media sosial menunjukkan campuran kekecewaan dan antisipasi akan era baru Red Bull.


Pernyataan Lengkap Horner di Instagram (Versi Bahasa Indonesia)
Setelah perjalanan luar biasa selama dua puluh tahun bersama, dengan hati yang berat hari ini saya mengucapkan selamat tinggal kepada Tim yang begitu saya cintai. Setiap dari kalian, orang-orang luar biasa di pabrik, adalah jiwa dan raga dari semua pencapaian yang telah kita raih bersama. Menang maupun kalah, dalam setiap langkah perjalanan, kita selalu berdiri bersama sebagai satu kesatuan — dan saya tidak akan pernah melupakan itu. Merupakan sebuah kehormatan menjadi bagian dari, sekaligus memimpin, Tim yang luar biasa ini. Saya sangat bangga atas semua pencapaian kolektif kita dan bangga pada kalian semua.
Terima kasih kepada para mitra dan penggemar luar biasa yang telah memungkinkan kami untuk terus balapan. Dukungan kalian telah membantu membesarkan tim ini dari awal yang sederhana menjadi kekuatan besar di F1, dengan torehan 6 gelar Konstruktor dan 8 gelar Pembalap.
Tak lupa, terima kasih juga kepada para rival kami, karena tanpa kalian tidak akan ada balapan. Kalian telah mendorong kami, menantang kami, dan memungkinkan kami meraih pencapaian yang sebelumnya bahkan tak pernah kami bayangkan. Kompetisi telah membuat setiap kemenangan terasa lebih manis dan setiap kegagalan menjadi peluang untuk berkembang.
Formula 1 adalah olahraga yang dibangun di atas ambisi tanpa henti, gairah, dan rasa hormat. Rivalitasnya memang sengit, tetapi dorongan bersama untuk terus berinovasi dan menaikkan standar adalah hal yang membuat perjalanan ini begitu istimewa.
Merupakan suatu kehormatan bisa menjadi bagian dari era luar biasa dalam dunia motorsport ini. Saya pergi dengan rasa bangga atas apa yang telah kita capai — dan juga atas apa yang sedang dipersiapkan untuk 2026 — serta rasa hormat yang besar kepada semua orang yang telah menjadikan F1 sebagai puncak dunia balap seperti sekarang. Terima kasih.
Christian


Kepergian Christian Horner menandai akhir dari babak penting bagi Red Bull Racing. Meski demikian, warisannya sebagai salah satu Team Principal tersukses di Formula 1 akan terus dikenang. Untuk pembaruan terkini tentang Formula 1 dan profil tokoh kunci, kunjungi SPORTRIK.

Klasemen Pembalap F1

PosisiPembalapTimPoin
1 Oscar Piastri McLaren 234
2 Lando Norris McLaren 226
3 Max Verstappen Red Bull Racing Honda RBPT 165
4 George Russell Mercedes-Benz 147
5 Charles Leclerc Ferrari 119

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.