MotoGP, Sportrik Media - Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo Team gagal finis di balapan utama Grand Prix San Marino 2025 di Sirkuit Misano pada 14 September 2025. Insiden ini memicu kekesalan Manajer Umum Ducati, Gigi Dall'Igna, dan memperpanjang tren performa buruk Bagnaia di musim ini. Analisis mendalam menunjukkan bahwa ketidakcocokan dengan motor Desmosedici GP25 menjadi akar masalah, meningkatkan tekanan pada pembalap dan tim.
Insiden di Misano dan Reaksi Tim
Pada balapan utama, Bagnaia mengalami kecelakaan di tikungan 10 pada lap kesembilan saat berada di posisi ketujuh, sehingga pulang tanpa poin. Sebelumnya, ia hanya finis di posisi ke-13 pada balapan sprint, menambah daftar hasil buruknya. Gigi Dall'Igna, Manajer Umum Ducati, mengungkapkan kekecewaannya, menyatakan, “Saya kehilangan kesabaran melihat situasi rumit ini.” Ia berharap sesi tes di Misano sehari setelah balapan dapat menemukan solusi. Sementara itu, Bagnaia mengakui, “Ini seperti mimpi buruk. Saya berusaha keras, tetapi ritme saya tidak seperti dulu.”
Tantangan dengan Desmosedici GP25
Penurunan performa Bagnaia di musim 2025 terkait erat dengan ketidakcocokan dengan motor Desmosedici GP25. Berbeda dengan rekan setimnya, Marc Marquez, yang mendominasi dengan motor yang sama, Bagnaia kesulitan menemukan stabilitas, terutama saat mengerem. “Motor ini punya DNA berbeda, dan saya belum menemukan keseimbangan,” ujar Bagnaia. Analisis menunjukkan bahwa perubahan teknis pada GP25 tidak mendukung gaya balap Bagnaia, yang mengandalkan pengereman presisi.
Dukungan dari Casey Stoner
Untuk mengatasi masalah ini, mantan juara dunia Casey Stoner hadir di garasi Ducati Lenovo Team untuk memberikan masukan. Stoner, yang dikenal sebagai salah satu pembalap terbaik Ducati, berbagi pengalaman tentang mengendarai motor dalam kondisi sulit. Meski demikian, hasil buruk yang berulang membuat Bagnaia pesimistis. Ia mengaku lebih fokus beradaptasi dengan motor daripada mengejar kemenangan atau gelar juara.
Implikasi untuk Masa Depan
Kegagalan berulang Bagnaia memunculkan spekulasi tentang posisinya di Ducati, terutama karena kontraknya akan berakhir pada 2025. Meski demikian, Ducati menegaskan kepercayaan pada kemampuan Bagnaia dan berkomitmen untuk mendukungnya. Performa kontras dengan Marquez, yang meraih 11 kemenangan musim ini, menambah tekanan pada Bagnaia untuk segera bangkit. Sesi tes pasca-balapan di Misano menjadi kunci untuk menemukan solusi teknis dan mengembalikan kepercayaan dirinya.
Meski menghadapi tantangan besar, Ducati dan Bagnaia optimistis dapat mengatasi masalah ini. Dengan bantuan Stoner dan tim insinyur Ducati, fokus kini tertuju pada GP Jepang pada 26-28 September 2025 di Mobility Resort Motegi. Peningkatan performa di sisa musim akan krusial untuk mempertahankan posisi Bagnaia sebagai pembalap utama dan meredam spekulasi tentang masa depannya.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 512 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 330 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 229 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 188 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.