Francesco Bagnaia menghadapi mimpi buruk di MotoGP 2025, dengan motor Ducati GP25 yang tak kunjung cocok dengan gaya balapnya. Sementara rekan setimnya, Marc Marquez, mendominasi dengan sembilan kemenangan dari 12 balapan, Bagnaia terpuruk di posisi ketiga klasemen, tertinggal 56 poin. Kabar terbaru menggemparkan: Ducati mungkin kehabisan dana untuk memperbaiki masalah utama Bagnaia kehilangan feeling di bagian depan motor. Dengan tekanan dari Marquez dan regulasi baru, akankah juara dunia dua kali ini bangkit, atau justru tenggelam di Barcelona?
Bagnaia, yang dijuluki “Pecco,” mengalami musim terburuknya bersama Ducati. Motor GP25, yang digadang-gadang lebih baik dari GP24, justru membuatnya kesulitan. “Saya tidak merasakan bagian depan motor,” keluh Bagnaia usai finis keenam di Sprint Silverstone, seperti dikutip dari Motorsport.com. Masalah ini terlihat jelas di Le Mans, di mana ia gagal meraih poin setelah crash di Sprint dan finis ke-16 di Grand Prix. Sementara itu, Marquez terus melaju kencang, memanfaatkan motor yang sama. Dengan demikian, tekanan pada Bagnaia semakin meningkat.
Ducati Terkendala Anggaran untuk Upgrade
Kabar mengejutkan datang dari paddock: Ducati mungkin tidak memiliki dana cukup untuk mengatasi masalah Bagnaia. Menurut laporan MotoGPNews.com, biaya pengembangan GP25 yang kompleks dan peralihan Pramac ke Yamaha telah menguras anggaran. “Ducati kehilangan Pramac, itu kerugian besar,” kata Bagnaia. Davide Tardozzi, manajer tim, bersikeras bahwa GP25 lebih baik, namun Bagnaia tetap kesulitan beradaptasi. Oleh karena itu, tanpa upgrade signifikan, Bagnaia berisiko terus tertinggal dari Marquez dan bahkan pembalap GP24 seperti Alex Marquez.
Cek Klasemen MotoGP di Sini!
Pantau posisi Francesco Bagnaia dan Marc Marquez dalam persaingan sengit MotoGP 2025 di SPORTRIK MotoGP. Lihat siapa yang akan mendominasi di Grand Prix Spanyol!
Kedatangan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati memicu guncangan. “Marc menyembunyikan masalah motor dengan bakatnya,” cibir Bagnaia di Silverstone, seperti dilansir dari motogpnews.com, dengan sembilan kemenangan, termasuk Qatar dan Prancis, menunjukkan adaptasi luar biasa pada GP25. Sebaliknya, Bagnaia hanya meraih satu kemenangan di Austin itu pun karena Marquez crash. “Pecco merasa dikhianati, Marc jadi anak emas baru Ducati,” tulis @MOTOGP791 di X. Dengan demikian, dinamika internal tim semakin memanas.
Bagnaia tidak hanya kalah dari Marquez, tetapi juga dari pembalap satelit seperti Alex Marquez dan Fermin Aldeguer, yang menggunakan GP24. “Ada yang salah dengan Pecco,” ujar Jaime Alguersuari, mantan pembalap, di MotoGPNews.com. Regulasi sayap lentur FIA yang baru diterapkan di Spanyol juga menambah beban, memaksa Ducati menyesuaikan desain aerodinamis. Selain itu, spekulasi tentang masa depan Bagnaia mulai mencuat, dengan Alex Marquez disebut-sebut sebagai kandidat kursi pabrikan pada 2027.
Krisis Bagnaia dan keterbatasan dana Ducati mengguncang MotoGP 2025. Akankah Pecco menemukan kembali magisnya, atau Marquez akan terus menguasai lintasan?
Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis pedas hanya di SPORTRIK. Dukung pembalap favoritmu menuju kemenangan di Barcelona!