Francesco Bagnaia, juara dunia MotoGP dua kali, mengeluarkan pernyataan mengkhawatirkan setelah hasil buruk di Grand Prix Inggris 2025, di mana ia finis keenam di Sprint dan gagal meraih poin di balapan utama. Marc Marquez, rekan setimnya di Ducati Lenovo, terus mendominasi dengan sembilan kemenangan dari 12 balapan, memperlebar jarak menjadi 56 poin di puncak klasemen. Bagnaia mengakui kesulitan menyesuaikan diri dengan Ducati GP25, terutama kehilangan feeling di bagian depan motor. Akankah Bagnaia bangkit di Catalunya, atau Marquez akan semakin tak terkejar?
Bagnaia mengungkapkan bahwa motor Ducati GP25 tidak memberikan kepercayaan pada bagian depan, masalah yang terus menghantuinya sejak tes pramusim di Sepang. “Saya tidak merasakan grip seperti di GP24,” ujarnya kepada Motorsport.com, merujuk pada motor 2024 yang membantunya memenangkan 11 balapan. Di Silverstone, Bagnaia crash di Sprint dan finis ke-16 di Grand Prix setelah kolisi dengan Enea Bastianini. Sementara itu, Marquez memanfaatkan kecepatannya, memenangkan Sprint dan finis kedua di balapan utama. Oleh karena itu, Bagnaia kini tertinggal jauh di posisi ketiga klasemen.
Marc Marquez, dengan enam gelar MotoGP, menunjukkan adaptasi luar biasa pada GP25. Ia memenangkan sembilan balapan, termasuk Thailand, Qatar, dan Le Mans, serta enam Sprint berturut-turut. “Marc mengendalikan segalanya dengan sempurna,” kata Aleix Espargaro kepada Marca, menyebutnya “stratospheric.” Namun, Marquez juga mengalami dua crash—di Austin dan Jerez—yang membuktikan teori Bagnaia bahwa ia sering melakukan kesalahan saat terlalu percaya diri. Meski begitu, konsistensi Marquez membuatnya unggul 56 poin atas adiknya, Alex Marquez, dan 65 poin atas Bagnaia. Dengan demikian, Marquez menjadi favorit kuat untuk gelar 2025.
Cek Klasemen MotoGP di Sini!
Pantau duel sengit Marc Marquez, Francesco Bagnaia, dan Alex Marquez di SPORTRIK MotoGP. Lihat siapa yang akan mendominasi di Grand Prix GoPro Aragon!
Kedatangan Marquez ke tim pabrikan Ducati, yang dibangun di sekitar Bagnaia, memicu ketegangan. “Marc menyembunyikan kelemahan motor dengan bakatnya,” cibir Bagnaia di Silverstone, seperti dilansir @radaraktual di X. Rumor dari @officialinews_ menyebutkan Ducati mulai memihak Marquez, dengan spekulasi bahwa ia mendapat sasis baru lebih dulu di Le Mans. Bagnaia juga dikalahkan oleh Alex Marquez (Gresini Ducati) dan rookie Fermin Aldeguer, yang finis lebih baik di Le Mans.
“Ada yang salah dengan Pecco,” ujar Jaime Alguersuari di MotoGPNews.com. Selain itu, kepergian Jorge Martin ke Aprilia membuat Bagnaia kehilangan sekutu dalam persaingan internal.
Grand Prix Catalunya, putaran berikutnya pada 6–8 Juni 2025, menjadi peluang krusial bagi Bagnaia untuk bangkit. Namun, lintasan ini historically cocok untuk Marquez, yang pernah menang di sana pada 2014 dan 2019. “Marc punya potensi lebih besar dari yang ditunjukkan,” tulis @RuizSantaclara di X. Bagnaia harus menemukan set-up yang tepat untuk mengatasi kelemahan GP25, terutama di tikungan cepat Catalunya. Selanjutnya, Carlo Pernat menegaskan bahwa konsistensi Bagnaia dalam mengumpulkan poin, seperti di Qatar (P3), bisa menjadi kunci untuk menutup jarak.
Krisis Bagnaia dan dominasi Marquez menjadikan MotoGP 2025 penuh drama. Akankah Bagnaia menemukan kembali magisnya, atau Marquez akan mengunci gelar ketujuh? Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis pedas hanya di SPORTRIK. Dukung pembalap favoritmu di Catalunya!