5 Pembalap dengan Gaji Tertinggi di MotoGP 2025

Persaingan di lintasan MotoGP tidak hanya menyoal kecepatan, tetapi juga nilai kontrak yang fantastis. Menjelang musim 2025, SPORTRIK mengumpulkan data dari berbagai sumber terpercaya untuk mengungkap lima pembalap dengan gaji tertinggi di kejuaraan balap motor paling prestisius ini. Dengan transfer besar dan kontrak jumbo, siapa yang kini memuncaki daftar sebagai raja duit baru?

Dalam beberapa musim terakhir, pasar pembalap MotoGP mengalami gejolak signifikan. Performa luar biasa, popularitas global, dan nilai komersial menjadi penentu utama besaran gaji. Oleh karena itu, gaji pokok yang diterima pembalap belum termasuk bonus kemenangan, podium, atau sponsor pribadi, yang dapat meningkatkan pendapatan secara drastis. Persaingan antar pabrikan untuk menggaet talenta terbaik tercermin dalam angka-angka mengesankan berikut.

Daftar 5 Pembalap dengan Gaji Tertinggi di MotoGP 2025

Marc Marquez (Ducati Lenovo Team)

Kepindahan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati Lenovo Team menjadi sorotan utama. Juara dunia delapan kali ini diperkirakan menerima gaji pokok antara €9 juta hingga €14 juta per tahun (sekitar Rp157 miliar - Rp235 miliar). Angka ini mencerminkan nilai besar yang diberikan Ducati untuk memanfaatkan pengalaman dan daya tarik Marquez. Meski demikian, beberapa sumber menyebutkan adanya negosiasi terkait sponsor pribadi yang dapat memengaruhi nominal akhir.

Fabio Quartararo (Yamaha)

Fabio Quartararo tetap menjadi tumpuan utama Yamaha. Juara dunia 2021 ini mengantongi gaji pokok sekitar €10,4 juta hingga €12 juta per tahun (sekitar Rp182 miliar - Rp210 miliar). Kontraknya menegaskan statusnya sebagai bintang utama Yamaha, meskipun performa tim belakangan kurang kompetitif. Sementara itu, loyalitasnya kepada Yamaha menunjukkan kepercayaan pada proyek jangka panjang tim.

Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team)

Francesco Bagnaia, yang akrab disapa Pecco, adalah juara dunia dua kali (2022 dan 2023). Gajinya diperkirakan mencapai €7 juta per tahun (sekitar Rp117 miliar), dengan potensi peningkatan melalui bonus performa. Akibatnya, posisinya sebagai rider utama Ducati tetap kokoh, terutama dengan kontrak yang diperpanjang hingga 2026.

Jorge Martin (Aprilia)

Jorge Martin, juara dunia 2024, pindah ke Aprilia setelah kecewa dengan keputusan Ducati yang memilih Marquez. Gajinya diperkirakan berada di kisaran €4,5 juta hingga €8 juta per tahun (sekitar Rp79 miliar - Rp134 miliar). Oleh karena itu, kepindahannya ke Aprilia menjadi langkah strategis untuk tetap bersaing di level tertinggi.

Enea Bastianini (KTM)

Enea Bastianini pindah ke KTM setelah kehilangan kursi di Ducati. Gajinya diperkirakan sekitar €2,5 juta hingga €4 juta per tahun (sekitar Rp43 miliar - Rp70 miliar). Meski demikian, pengalamannya sebagai pemenang balapan membuatnya tetap menjadi aset berharga bagi KTM, yang berambisi menyaingi Ducati.

Besaran gaji ini tidak hanya bergantung pada hasil di lintasan, tetapi juga popularitas dan dampak komersial pembalap. Misalnya, Marquez dan Quartararo memiliki nilai pasar tinggi karena basis penggemar global mereka. Sementara itu, performa konsisten Bagnaia dan Martin, ditambah potensi Bastianini, membuat mereka layak masuk daftar elite. Pabrikan seperti Ducati, Yamaha, dan Aprilia bersedia menggelontorkan dana besar untuk memastikan line-up terbaik, sementara KTM mulai menunjukkan ambisi serius dengan investasi pada Bastianini.

Daftar gaji ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di MotoGP, baik di lintasan maupun di meja negosiasi. Dengan dinamika transfer yang terus berkembang, angka-angka ini mungkin akan bergeser di musim mendatang. Untuk analisis lebih mendalam tentang MotoGP 2025 dan profil pembalap, kunjungi SPORTRIK.